29 March 2019

History's Strongest Husband Chapter 1.1 - Melintas

Chapter 1.1 : Melintas

Ini adalah dunia dimana semua yang cantik bebas berjalan di muka bumi dan mereka yang buruk rupa tidak punya hak untuk berjalan bebas, tidak punya hak untuk bernafas bahkan tidak punya hak untuk hidup jika dia tidak mempunyai kekuasaan atau kekayaan. Jika ada manusia yang sangat buruk rupa sampai-samai mukanya seperti binatang, kekayaannya tidak akan bisa membantunya bahkan untuk menghabiskan hidupnya dengan perempuan cantik.

Seperti Shen Lang yang mempunyai wajah yang buruk rupa dan mengerikan. Dia tidak punya hak sedikitpun untuk mempunyai keturunan. Penampilannya yang mengerikan bukanlah sesuatu yang dia punya sejak lahir.

Sebenarnya, dia dulu adalah salah satu laki-laki yang tampan yang sedang belajar di salah satu sekolah kedokteran liga Ivy. Semua wanita sangat mencintainya baik secara rahasia ataupun terang-terangan. Mereka sangat bernafsu kepadanya, bahkan mereka mengejar-ngejar dia hanya untuk sedikit perhatian darinya.

Tetapi, selama tahun pertama dia belajar, kecelakaan yang sangat mengerikan terjadi. Dalam salah satu eksperimen yang berbahaya, sebuah botol yang berisi zat asam sulfat berkonsentrasi rendah pecah. Zat kimianya menyebar mengenai seluruh wajahnya.

Wajahnya yang cantik bagaikan lotus putih telah rusak, dan tidak bisa diperbaiki lagi.

Mereka yang pernah memandang dia seperti malaikat sekarang melihat dia seperti iblis. Dia seperti binatang buas, dia itu monster. Tidak ada yang berani melihat matanya secara langsung. Bahkan karakter Quasimodo1 dari cerita Notre Dame yang buruk rupa lebih baik dari pada wajah Shen Lang. Wajahnya benar-benar mimpi buruk.

Dia yang dulunya adalah pusat kasih sayang dan cinta dari banyak wanita sekarang adalah orang buangan. Mereka takut telihat bersama dengannya. Mereka yang masih bersama dia perlahan-lahan meninggalkannya. Rupa-nya bukanlah sesuatu yang sanggup mereka lihat. Jadi dia kehilangan hak untuk mempunyai keturunan.

Dengan hilangnya kecantikannya, Shen Lang memilih untuk menjadi orang dengan jiwa yang mulia.

Perbatasan.

Selama sepuluh tahun yang dia habiskan di perbatasan, Shen Lang menyelamatkan banyak nyawa, mendapatkan banyak rasa terimakasiih dan kehormatan dari banyak orang, tapi tetap saja tidak ada wanita yang meu dengannya. Entah bagaimana, dia merasa kalau dia belum melakukan yang terbaik, merasa kalau dia belum bersinar dengan terang, jadi dia memilih untuk menjadi orang yang lebih mulia, sangat mulia sampai-sampai mereka mengabaikan wajahnya yang buruk rupa dan jatuh cinta dengan hatinya yang mulia.

Shen Lang pindah ke tempat yang penuh dengan perang, kemiskinan, dan kejahatan - Timur Tengah.

Di tengah-tengah peperangan, dia menyibukkan diri di tenda pusat medis selama duapuluh empat jam tuju hari tanpa istirahat. Dia menghabiskan sepuluh tahun lagi di perbatasan, kali ini perjalanannnya dipenuhi rasa cemas dan kesulitan.

Dia terus menerima penghargaan kehormatan dan penghargaan nobel yang tak terhitung. PBB juga memuji kebajikkannya.

Dia lalu menjadi seseorang yang mempunyai status baik di negaranya maupun mancanegara, menjadi simbol perjuangan, pengorbanan, dan dedikasi. Wajahnya muncul di berbagai sampul majalah dan koran. Walaupun dia dikagumi, tetapi dia tidak pernah dilihat sebagai pria dalam sudut pandang yang romantis.

Lalu, orang tuanya meninggal. Dia menjadi lebih kesepian, walaupun begitu, dia tetap bekerja keras setiap hari selama sepuluh jam. Dia seperti robot yang bekerja tanpa pikiran.

Itu sudah seperti ini selama dua puluh tahun.

Shen Lang membaktikan dirinya ke pekerjaannya, sampai tidak punya waktu untuk mengistirahatkan tubuhnya yang rapuh.

Dia seperti robot.

Tetapi apa untungnya?

Karna seperinya, bahkan orang berhati mulia yang buruk lupa tidak mempunyai keberuntungan. Mereka tidak disukai. Hal seperti Quasimodo dari Notre Dame mempunyai kesempatan untuk dicintai oleh wanita cantik sepertinya sebuah hal yang mustahil.

Tidak ada wanita yang menginginkannya.

Pada saat ini, Shen Lang dengan tekun menjahit kaki pengunsi yang patah. Dia bahkan belum istirahat dan dia merasa lelah sampai-sampai mau pingsan, tapi dia tidak lalai sedikitpun.

Wusss!

Suara angin dari jauh terdengar beserta udara yang tidak karuan.

Shen Lang melihat ke atap tenda. Dia tahu itu adalah suara bom yang menuju ke arahnya. Bukannya takut, matanya memancarkan kesan kepuasan sembari dia mengesah.

Dia merasa… lega. Dia terlalu lelah, terlalu kesepian… dia ingin istirahat. Dunia ini terlalu kejam dan dia telah lelah dengan kehiduoannya yang menyedihkan.

"Aku lelah…" dia terkikik. "Sangat di sayangkan aku akan mati tanpa pernah mencintai seorang wanita atau menyentuh setiap inchi tubuhnya… Tuhan, jika ada kehidupan selanjutnya, aku berjanji aku akan menikmati hidup dengan nyaman. Aku akan berjanji tidak akan lagi bekerja kasar… jika Tuhan bisa memberikanku wajah yang cantik, Aku berjanji akan menikahi wanita yang paling cantik…"

Shen Lang mengikrarkan sumpah jauh di dalam hatinya.

Duar!!!

Sebuah bom mendarat di depan pintu masuk tenda. sedetik kemudian bomnya meladak. Dalam sekejap mata, tubuhnya tercabik-cabik. Mesin x-ray dan laptop disamping tempat tidur jatuh di atas tubuhnya.

Kemudian, sebuah pusaran cahaya muncul. Terlihat seperti pusaran yang muncul kemudian hilang secepat kurang dari satu tarikan nafas.


  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Quasimodo ↩︎

Catatan Penerjemah

Dunia kejem banget, orang baik walaupun buruk rupa tetep di diskriminasi. di indonesia gitu g ya?

Load comments